Rabu, 18 Januari 2012

Farewell Song

Kring~
Bel sekolah SMA Harapan 1 pun berbunyi tepat pukul 07.00. Murid-murid di sekolah tersebut pun masuk ke kelas mereka masing-masing. Begitupun Ardi. Ardi adalah seorang lelaki yang mempunyai postur tubuh yang cukup proporsional,berambut gondrong dan bila ada waktu senggang,ia selalu mendengarkan musik melalu i-pod nya dimanapun berada. Ia sangat fanatik dengan musik. Ia adalah seorang gitaris di sebuah band aliran jazz yang di beri nama Dichters. Dichters adalah sebuah kata bahasa Belanda yg artinya penyair. Nama itu pertama kali di cetuskan oleh Ardi sendiri. Alasan Ardi mencetuskan nama Dichters yang berarti penyair adalah karena dirinya menyukai salah satu siswi yang sangat mahir sekali menjadi seorang penyair yang bernama Vanya. Serta alasan Ardi menggunakan bahasa Belanda karena Vanya adalah seorang cewek blasteran Belanda.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 09.30. Waktu Isitirahat tiba. Ardi yang belajar di kelas XI-IPA-C keluar kelas dan seperti biasa tatapan nya langsung menuju ke kelas XI-IPA-A dimana di dalam kelas itu ada Vanya wanita yang disukai nya. XI-IPA-A adalah kelas unggulan di sekolah ini dan berisi murid murid yang memang nilai nya jauh diatas rata-rata. Tak lama kemudian,lamunan Ardi seolah buyar,karena melihat seorang cewek yg keluar dari XI-IPA-A. Yap itu Vanya. Dengan uraian rambut panjang,kulit nya yg putih,memakai kacamata,berseragam rapi,serta menggenggam sebuah kertas di tangan nya. Melihat Vanya,Ardi pun menyapa.

"Hei Vanya. Itu kertas apaan?" tanya Ardi sambil menunjuk kertas yang dipegang Vanya.
"Ohh ini syair bikinan gue buat persiapan lomba sastra minggu depan. Tapi kayanya butuh banyak perbaikan lagi" Vanya menjelaskan.
"Coba gue liat" Ardi menadahkan tangan ke arah Vanya. Lalu Vanya pun memberikan kertas itu. Ardi membaca dengan sangat detail dan seketika kagum dengan untaian kata-kata yang dibuat oleh cewek yang ia sukai ini.
"Wahh ini namanya udah perfect. Keren banget syair nya!" Ardi berdecak kagum
"Makasih Ardi,tapi menurut gue ini harus di poles sedikit biar lebih sempurna" jawab Vanya.
"Poles? Kau ini mau ikut lomba sastra atau balap mobil segala di poles?". Canda Ardi dengan cara berbicara yang ke batak-batakan. Vanya pun tertawa dengan candaan yang di buat Ardi. Ardi juga ikut tertawa.

"Hmm,gue ke kantin dulu yaa" Ardi memulai bicara lagi.
"Okee deh,gue juga mau ke perpustakaan nih menyempurnakan syair gue" kata Vanya.
"Okeedeeh..Daaaaahh" Ardi melambaikan tangan ke Vanya dengan senyum nya. Vanya pun melakukan hal yang sama.
Ardi langsung menuju kantin dan disana Ardi bertemu dengan para personil Dichters. Lalu mereka saling berjabat tangan ala anak band. Mereka pun saling ngobrol,bercanda tawa,dan membahas tentang lagu-lagu yang akan mereka buat. Sambil makan tentunya.

Kring kriiiiinnnggggg...
Bel waktu istirahat berakhir pun berbunyi. Semua siswa sisiw disana pun bergegas masuk ke kelas mereka masing-masing. Saat Ardi sudah sampai di depan pintu kelas nya,ia melihat Vanya yang terlihat kesulitan membawa beberapa tumpukan buku. Ardi refleks langsung bergegas menuju Vanya dan membantu Vanya membawa beberapa buku tersebut.

"Ehh di,sori yaa jadi ngerepotin nih hehe" Vanya berterima kasih
"Yaelaah kaya pembantu baru aja minta maaf terus. Tenang ajaa selama ada gue,lu aman ! hehe"
"Waahh lu udah kaya hansip yaa di hahaha bercanda"
"Kampret !! hahaha . Yaudah gue masuk ke kelas yaa" Ardi langsung membalikan tubuh nya. Baru berjalan beberapa langkah,Vanya tiba-tiba memanggil
"Ehh Ardi!!"
"Apaan?" Ardi menoleh ke Vanya
"Terima kasih yaa..." sambil melemparkan senyum cantik nya ke Ardi.
"I...iii..yaaa sama-sama" jawab Ardi salting. Lalu Ardi langsung menuju ke kelasnya yang tidak jauh dari kelas Vanya.

Jam sudah menunjukan pukul 14.00 yang berarti waktunya pulang sekolah. Setelah berdoa,Ardi langsung menggendong tas ransel nya dan menuju keluar kelas. Ardi berangkat dan pulang kesekolah membawa sepeda motor sport yang diparkirkan di parkiran sekolah. Baru Ardi sampai di parkiran,matanya tak sengaja tertuju pada sosok Vanya bersama seorang Laki-laki yang terlihat dari sekolah lain. Tubuh Ardi seolah-olah tak bisa digerakkan karena rasa shocknya melihat cewek yang ia suka sedang bersama seorang laki-laki dan mengajak Vanya ikut ke mobilnya. Ardi dengan perasaan yang sudah bercampur aduk antara bingung,cemburu dan kaget,bergegas pulang menaiki sepeda motornya tersebut. Di perjalanan pulang Ardi tak jarang hampir menabrak kendaraan lain karena pikiran nya penuh dengan seorang cewek. Siapa lagi kalo bukan Vanya. Setelah melalui perjalanan yang panjang,ia pun sampai di rumahnya dengan selamat.

Setelah masuk ke rumah,ia langsung menuju kamar dengan muka yang lesu sekali. Di kamarnya ia mulai lagi aktivitas bengong nya tersebut. Gak lama ia bengong,ia mencoba memberanikan diri menelfon Vanya dengan bertanya siapa laki-laki yang bersama dia tadi di parkiran.

Ardi: "Halo"
Vanya: "Halo di. Tumben nelfon. Ada apa di?"
Ardi: "Gapapa kok hehe (memberikan senyuman maksanya) Lagi ngapain? Gimana syairnya udah beres?"
Vanya: "Ohh kirain ada apaan hahaha. Lagi dirumah ajaa nih. Emm udah selesai dong hehe"
Ardi: "Waahh bagus dong? Pasti karena ada penyemangat yaa jadi cepet selesai nya ? hehe"
Vanya: "Penyemangat?"
Ardi: "Iyaa penyemangat. Tadi gue liat di parkiran lo di jemput sama cowok haha. Siapa tuh? Pacar yaa? hahaha"
Vanya: "Hihihi iyaa itu pacar gue. Tapi dia sekolah di luar kota jadi jarang ketemu deh"

Sekejap perasaan Ardi hancur lebur oleh jawaban Vanya tersebut. Tapi Ardi mencoba melanjutkan perbincangan nya dengan Vanya

Ardi: "Ohh pacarnya toh. Pantes aja jarang ngeliat dia ngejemput lo di sekolah. Emm yaudah deh gue mau aransemen lagu nih,makasih yaa udah bersedia diganggu waktunya hehe"
Vanya: "Okee deh. Sukses yaa bikin lagunya hahaha"
Ardi: "Hahaha makasih yaa"
Vanya: "Sama-sama"

Ardi menutup telfonnya lalu mengambil gitar untuk membuat lagu. Pada awalnya ia bingung lagu apaa yang akan ia buat. Tak lama ia pun mendapatkan inspirasi untuk membuat lagu tentang perasaannya saat ini.
Dan inilah lirik lagu yang ia buat dengan bahasa Indonesia dan diterjemahkan oleh Google Translete karena ia masih kurang mahir dalam berbahasa Inggris:

Secret Love
You always look beautiful in my eyes
The world seemed cheerful when I see your eyes
Oh is it love?

But my heart instantly shattered when I realized that you were already him.
My heart would not be happy if without you.
Should I willing to do all?

Reff:
If this is indeed the way, during my life I just could be your secret admirer.
Storing all the secrets of love that has been stored for a long time
And hope that you will choose me later that when he had to leave you

Bridge:
My heart's always open for you.
Come to me now.
He was never there for you
Oh god I wish she belonged to me for now and forever



Ia mencari aransemen lagu itu dengan alunan musik jazz yang merdu,petikan gitar yang indah dan dengan hati yang tenang. Setelah beberapa lama,ia pun telah membuat satu lagu. Setelah ia berhasil membuat lagu tersebut,Ardi berinisiatif untuk mengambil handycam miliknya lalu merekam dirinya sedang membawakan lagu tersebut menggunakan Gitar kesayangannya.

Dengan penghayatan yang sangat bagus,Ardi membawakan lagu tersebut dengan suaranya yang khas dan sangat enak didengar. Baru selesai Ardi merekam tiba-tiba terdengar ketukan pintu kamarnya. Ardi pun membuka pintu kamarnya dan ternyata itu adalah Ibu nya. Ibu nya tanpa berfikir panjang,memulai pembicaraan

Ibu: "Ardi besok kita pindah ke Bali yaa"
Ardi: "Hah? Bali ? Kenapa kita harus pindah bu?"
Ibu: "Ayah dipindah tugaskan ke bali jadi mau tidak mau kita harus ikut kesana dan besok juga harus sudah berangkat ke Bali"
Ardi: "Kok dadakan sih bu? Terus nanti sekolah Ardi gimana?"
Ibu: "Iyaaa Ayah pun sempat bingung mengapa dadakan seperti ini,dan ternyata memang ada hal yang terjadi yang memang mengharuskan ayah di pindah tugaskan ke Bali. Masalah sekolahmu,tadi Ayah ke sekolah mengurusi kepindahanmu"

Seketika suasana hening. Ardi lalu memulai pembicaraan lagi.

Ardi: "Yasudah bu,sekarang Ardi packing dulu deh"
Ibu: "Yasudah jangan ada yang kelupaan barangnya. Ibu kebawah dulu yaa"
Ardi: "Iyaa bu"

Ibunya pun langsung menuruni tangga dan menuju ke bawah. Sementara di dalam pikiran Ardi hanyalah Vanya,Vanya dan Vanya. Ia membayangkan apakah ia bisa kuat di Bali tanpa melihat wajah cantik Vanya,senyuman manis nya,tutur kata nya yang lembut dan semua hal dari Vanya yang membuat Ardi tergila-gila. Entah ia dapat inspirasi darimana,ia pun kembali mengambil gitar dan membuat lagu perpisahan dan lirik nya seperti ini:

Farewell Song

The first time we met all of its feels very beautiful.
All I felt was when my happiness with you
My heart happy to see the smile Your Beauty
Seeing your eyes can make me fly to the sky

It turned out that fate does not permit us always together
Separation is seen in front of the eye
I can not do anything

Did I pass the time can be strong without you anymore?
Trying to forget all the memories that we create when we are together first.
Finally I could do was sing this farewell to you.
So you always remember myself always


Setelah sudah menjadi lagu yang utuh,Ardi pun kembali merekam lagu ciptaannya tersebut. Setelah selesai,ia langsung packing lalu tidur.

Ayam sudah berkokok dengan indah. Tapi tak seindah perasaan Ardi pagi itu. Pagi ini ia sudah menggunakan kaus casual,celana jeans dan menenteng sebuah koper yang akan dibawa nya menuju Bali. Supir pun sudah siap untuk melakukan perjalanan menuju bandara. Ardi dan keluarganya masuk ke dalam mobil dan melakukan perjalanan menuju bandara.

Setelah kurang lebih satu jam,keluarga Ardi sampai di bandara. Mereka langsung menuju ruang tunggu di bandara tersebut. Saat Ardi sedang mendengarkan musik dengan i-pod nya,handphone nya berdering tanda apa telfon. Ternyata Vanya yang menelfon. Perasaan Ardi saat itu sudah bercampur aduk antara senang dan sedih karena akan meninggalkan dia. Ardi pun mengangkat telfon dari Vanya

Ardi: "Halo. Ada apaa Vanya?"
Vanya: "Katanya lo pindah ke Bali yaa? Emang bener? Ko lo pindah sih?"
Ardi: "Iyaaa nih gue harus pindah soalnya bokap gue dipindah kerjakan di Bali."
Vanya: "Yaaahh kenapa ga bilang-bilang? Lo jahat !"
Ardi: "Sori banget yaa Vanya gue ga bermaksud......."



Belum sempat Ardi menyelesaikan pembicaraannya Vanya pun langsung menutup telfonnya. Ardi semakin merasa bersalah telah meninggalkan teman nya tersebut. Akhirnya ia membuka kopernya dan mengambil laptop nya lalu membuka file rekaman dari handycam nya yang sebelumnya sudah dipindahkan ke laptop dan ia meng upload video nya tersebut ke blognya dan mengungkapkan semua perasaannya melalui blognya tersebut.

Lalu terdengar pengumuman bahwa pesawat perjalanan ke Bali sudah akan take off. Akhirnya Ardi dan keluarga langsung menuju pesawat dan duduk di seat yang bersebelahan. Sesaat sebelum take off,Ardi mengirim pesan ke Vanya untuk membuka blog nya. Isi blognya seperti ini:


"Vanya,gue minta maaf banget gue ga bilang-bilang kalo gue mau pindah. Itu semua gue lakukan karena gue gamau bikin lo sedih. Maaf banget yaa :(
Oh iyaa,sebenernya udah lama gue mau ngomong ke lo kalo gue sebenernya cinta sama lo. Dan sepertinya untuk saat ini gue telat ngomong kaya gini,soalnya lo juga udah ada yang punya. Well,gue ga berharap banyak kok lo jadi cewe gue,gue cuma mau pesen lo harus jaga kesehatan lo,jaga hubungan lo sama dia dan jagalah kebersihan hehe. Trus gue ngupload video nih dan ini buat lo. Semoga lo suka yaa sama lagunnya :)
Emm kayanya segini aja deh yaa yang bisa gue ungkapin. Daaaahh Vanyaa :D Love you somuch...."


Pesawat yang ditumpangi Ardi pun take off. Sementara Vanya mencoba membuka blog Ardi dan seketika ia menangis dan berkata dalam hati: "Take care disana Ardi. Love you too somuch...."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar